Sabtu, 14 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 1




MENGENAL TIPE KERAGAMAN (VARIASI) PADA MAKHLUK HIDUP


DI SUSUN OLEH:
RIA ANDARINI
F16111006

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013

MENGENAL TIPE KERAGAMAN (VARIASI) PADA MAKHLUK HIDUP
ABSTRAK
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati keragaman fenotipik karakter pada berbagai mahluk hidup. Pada praktikum ini menggunakan alat berupa Praktikum ini bertujuan untuk mengamati keragaman fenotipik karakter pada berbagai mahluk hidup. Untuk pengamatan keragaman pada tumbuhan digunakan biji jagung dengan ciri yang diamati meliputi warna biji, bentuk biji, dan tinggi  biji. Pada praktikum ini menggunakan alat berupa neraca analitik. Dari pengamatan di peroleh warna biji jagung yang sangat cerah 10, cerah 10 dan gelap 10 dan memiliki nilai varian S2 adalh 20, dan memiliki bentuk bulat 10 dan lempeng 20 yang memiliki nilai S2 adalah 20 juga dan tinggi jagung 7 dan yang pendek 23 dan memiliki nilai S2 adalah 14. Selanjutnya dilakukan pengamatan keragaman manusia yang diwakilkan oleh Mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2010 yang berjumlah 27 orang. Ciri yang diamati ada lima, diantaranya meliputi bentuk lobus telinga, bentuk tepi rambut, ada tidaknya belahan dagu, ada tidaknya lesung pipi dan ada tidaknya jari rambut. Dari hasil diperoleh individu yang unik terdapat pada golongan 42,40,51 dan 54 semenatara untuk sifat dominan terdapat pada golongan 61.dan yang terakhir melakukan pengamatan mengenai panjang telapak kaki kanan pada manusia kaki juga memiliki hasil yang berbeda-beda menandakan individu tersebut memiliki sifat yang unik. Adanya perbedaan tersebut menandakan bahwa setiap individu memiliki keragaman.  Dengan nilai S2 adalah 1,5902.

Kata Kunci:Variasi, Keragaman, Nilai Varian, Biji Jagung,panjang telapak kaki kanan,

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini memiliki perbedaan walupun masih dalam satu spesies, hal ini di sebabkan karena keanekaragaman (variasi). Keanekaragaman adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman jenis merupakan keragaman organisme dari suatu spesies yang mempunyai perilaku, strategi hidup, bentuk, ruang dan juga ketergantungan antara jenis satu dengan yang lainnya berbeda. Beranekaragam jenis akan menunjukkan adanya variasi bentuk yang berbeda-beda pula. (Anonim. 2012)
Keragaman variasi di temukan hampir disemua karakter dari yang paling gampang sampai yang paling sulit: tinggi, lebar, besar, berat atau masa, volume, ukuran, bentuk dan tanggap terhadap faktor luar atau lingkungan. Menurut tolak ukurnya fariasi dibagi atas: 1. Variasi yang bersifat kuantitatif seperti: tinggi, beret, jumlah. Kuantitatif bersifat “kontinum” (urut bersambung menurut deret matematis). 2. Variasi yang bersifat kualitatif seperti: golangan darah, warna kulit, warna bunga, bentuk permukaan biji. Kualitatif bersifat “diskontinum” (tidak bersambung menurut deret matematis). Variasi juga dapat dibedakan berdasarkan penyebab timbulnya variasi yaitu: 1. Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel kesel lainnya. 2. Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti: intensitas cahaya, kelembaban, pH, temperatur, kesuburan tanah. Variasilingkungan tidak diwariskan ke keturunannya. (Dotti suryati.2011)


B.     Tujuan Percobaan
Mengamati keragaman fenotipik karakter pada berbagai makhluk hidup.





BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Di dalam kehidupan di bumi ini terdapat banyak kehidupan. Kehidupan ini ada karena di dalamnya terdapat banyak suatu kelompok yang beraneka ragam yang dinamakan makhluk hidup. Makhluk hidup adalah suatu kelompok yang saling berorganisasi  dan saling memiliki ketergantungan satu sama lain baik yang sejenis maupun berbeda jenis sehingga saling membutuhkan satu sama lain. Namun, setiap makhluk hidup memiliki keanekaragaman walaupun dalam kelompok yang sejenis. Contohnya, bila anda memperhatikan teman-teman sekelas anda, dapat dipastikan tidak ada seorangpun yang persis sama dengan anda, baik dari penampilan wajah maupun sifat lainnya.
Contoh yang lain juga dapat kita temui di alam sekitar kita. Di dalam satu jenis tumbuhan tumbuhan yang sama, misalnya tanaman mangga, kita akan menjumpai bentuk buah yang berbeda-beda, demikian juga rasa dan aromanya.
Semua contoh diatas menunjukkan bahwa dalam organism hidup dijumpai berbagai macam tipe keragaman. Dengan adanya keanekaragaman inilah yang selanjutnya dikenal dengan istilah “variasi”. Genetika adalah ilmu yangmempelajari apakah keragaman jenis suatu organism diwariskan atau tidak dan mempelajari apa yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman/variasi.
Menurut tolok ukurnya variasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
         Variasi yang bersifat kuantitatif, yaitu variasi yang dapat dilihat bentuknya secara deret matematis (kontinum) dan ditentukan oleh banyak gen (poligeni). Contohnya : tinggi, berat, dan jumlah.
         Variasi yang bersifat kualitatif, yaitu variasi yang sifatnya diskontinum (tidak bersambung menurut deret matematis) dan ditentukan oleh satu gen (monogeni). Contohnya : warna kulit, golongan darah, dan sebagainya.
Variasi juga dapat dibedakan berdasarkan penyebab timbulnya variasi yaitu :
         Variasi genetic adalah variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun-temurun dari satu sel ke sel yang lain.
         Variasi non genetic (variasi lingkungan) adalah variasi yang ditentukan oleh factor lingkungan yang ada di sekitarnya dan tidak diwariskan ke keturunannya.
(Penuntun Genetika, 2007).
Berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi dua yaitu Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa. (Syamsuri, 2002). Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-faktor lingkungannya sama dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya berbeda. Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif yang sesuai untuk kondisis tertentu. (Welsh, 1991).
 Tanpa variasi genetik, setiap perubahan lingkungan yang mendadak akan memusnahkan  suatu jenis pada habitat alaminya.Keanekaragaman genetik alami, peranannya dalam evolusi, dan berbagai sistem untuk koleksi, pengawetan, penyebarluasan dan pemanfaatannya.Berdasarkan penyebab timbulnya variasi yaitu; Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secar turun-temurun dari satu sel ke sel lainnya. Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti; intensitas cahaya, kelembaban, pH,kesuburan tanah dan kelembaban.(suryati,2008).

BAB III
METEDEOLOGI

A.    Alat dan Bahan
biji jagung, mistar,
B.     Cara keja
1.      Carilah paling sedikit tiga ciri nyang berbeda untuk sifat/karakter yang anda temui pada biji jagung, pengamatan lobus telinga dan panjang kaki.
2.      Catatlah dalam bentuk tabel , termasuk gambar bentuk keragaman yang anda temukan.
3.      Amatilah dua atau lebih karakter yang ada pada masing-masing satu species pada biji jagung dan notariskan dalam angka.  Dan entukan sampel secara acak sebanyak minimal 30 dan hitung nilai varian total untuk sifat-sifat tersebut dalam populasi dengan rumus sebagai berikut :
4.      Analisislah data dan nilai varian yang anda dapatkan untuk masing-masing sifat tersebut dan berikanlah kesimpulannya.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Data variase gen manusia
Nama kelompok
Sifat yang diamati
Lobus telinga
Rambut pada jari tangan
Tepi rambut pada kening berlekuk
Rambut
Dagu berlekuk
Pipi berlesung
jumlah
Ella nartia dara
Menempel
Tidak ada
berlekuk
lurus
Iya
tidak
40
Beni hendra
Lepas
Ada
Tidak
Keriting
Tidak
Tidak
58
Baras banyu
Menempel
Tidak
Tidak
Keriting
Tidak
Tidak
42
Ria adarini
Lepas
Ada
Tidak
Lurus
Tidak
Tidak
61
Khoirunnisa
Lepas
Ada
Tidak
Keriting
Tidak
Ada
57


Sifat yang di amati
Jumlah
Sifat yang diamati
Jumlah
Lobus pada telinga bebas
4
Lobus pada elinga menempel
6
Rambut pada jari tangan
25
Tidak ada rambut pada jari tangan
2
Tepi rambut pada kening berlekuk
5
Tepi rambut pada kening tidak berlekuk
22
Rambut ikal
9
Rambut lurus
18
Dagu berlekuk
2
Dagu licin
25
Pipi berlesung
10
Pipi tidak berlesung
17



Pengamatan pada jagung
·         Warna pada jagung
Sangat cerah (3)10 = 30
Cerah (2) 10=20
Gelap (1) 10 =10
3(10)=30
2(10)=20
1(10)=10
     S= 60
Variasi = 60/30= 2 
S2=
=   = 20
·         Bentuk jagung
Bulat               = 10
Lempeng         = 20
S2=
   = 10
·         Panjang pendek
Panjang = 7
Penedek = 23
S2=
 = 14


Pengamatan pada panjang telapak kaki
Kelompok
Ukuran
1
86
2
114,4
3
115,5
4
90
5
111,3
6
89,5
 S2= 1,5902

B.     PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan pengamatan mengenai tipe keragaman (variasi).Menurut Yatim (1986) karena varians adalah ukuran keberagaman data, maka semakin besar angka varians maka semakin beragamlah data yang dimiliki dan semakin kecil nilai varians maka semakin homogenlah data yang dimiliki.Untuk pengamatan keragaman variasi pada manusia, diwakilkan oleh Mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2010 yang berjumlah 27 orang. Adapun ciri yang diamati ada lima, diantaranya meliputi bentuk lobus telinga, bentuk tepi rambut, ada tidaknya belahan dagu, ada tidaknya lesung pipi dan ada tidaknya jari rambut.
Melalui bantuan cakram genetika, data yang diperoleh tersebut dianalisis untuk melihat bagaimana variasi yang terdapat pada Mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2011.Setelah dianalisis, maka diketahui bahwa terdapat keragaman variasi pada Mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2011. Adapun golongan yang hanya dimiliki oleh 1 individu dari 27 orang mahasiswa adalah golongan 51, 54, 42, dan 50. Hal ini menandakan bahwa individu yang termasuk ke dalam golongan tersebut memiliki  ciri khusus atau dapat dkatakan unik. Sementara  individu lainnya memiliki golongan yang sama yaitu individu yang memiliki golongan yang terdiri dari 2 atau lebih indivdu dan yang paling banyak iyalah individu yang terdaat pada golongan 61. Hal ini berarti pada golongan yang banyak individunya ini terdapat sifat-sifat dominan yang dimiliki oleh Mahasiswa tersebut.
Hal-hal yang memungkinkan munculnya sifat dominan ini dikarenakan adanya persamaan ras maupun suku. Sementara menurut Campbell (2002) keanekaragaman genetika dapat terjadi karena adanya perubahan nukleotida penyusun  DNA.  Perubahan  ini  mungkin  dapat  mempengaruhi  fenotipe  suatu organisme yang dapat dipantau dengan mata telanjang, atau mempengaruhi reaksi individu terhadap lingkungan tertentu. Secara umum keanekaragaman genetik dari suatu populasi dapat terjadi karena adanya mutasi, rekombinasi, atau migrasi gen.
Pada praktikum ini yang bertujuan untuk mengamati keragaman fenotipik karakter pada berbagai mahluk, digunakan biji jagung yang diambil secara acak untuk perwakilan pada pengamatan tumbuhan. Adapun ciri yang diamati meliputi warna biji, bentuk biji, dan tinggi biji. Warna biji dan bentuk biji merupakan variasi yang bersifat kualitatif sementara tinggi biji merupakan variasi yang bersifat kuantitatif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suryati (2008) yaitu menurut tolak ukurnya variasi dibagi atas: 1. Variasi yang bersifat kuantitatif seperti: tinggi, berat, jumlah. Kuantitatif bersifat “kontinum” (urut bersambung menurut deret matematis). 2. Variasi yang bersifat kualitatif seperti: golongan darah, warna kulit, warna bunga, bentuk permukaan biji. Kualitatif bersifat “diskontinum” (tidak bersambung menurut deret matematis).
Dari hasil pengamatan, didapatkan adanya variasi pada ketiga ciri yang diamati pada biji jagung maupun. Data yang didapatkan tersebut kemudian dianalisis dengan melakukan perhitungan nilai varian yang memiliki rumus: S2 = 2.
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh bahwa nilai varian pada biji jagung adalah S2 warna  = 20 , bentuk biji jagug S2 = 20 dan tinggi biji jagung adalah S2=14.
            Selanjutnya yaitu mengamati pada panjang telapak kaki kanan pada setiap indidvu ternyata di dapat adanya perbedaan panjang kaki  tetapi ada juga yang memiliki kesaman namun hal ini dapat di katakan bahwa ada nya kesamaan pada penjang telapak kaki tersebut menandakan ciri pada individu tersebut memiliki sifat yang dominan sedangkan pada kaki yang memliki panjang yang berbeda menandakan individu tersebut memiliki sifat yang unik. Adanya perbedaan tersebut menandakan bahwa setiap individu memiliki keragaman.  Dengan nilai S2 adalah 1,5902.
Keragaman genetik sangat penting karena dalam hal kelangsungan hidup dan adaptasi dari spesies . Misalnya, suatu spesies dengan keragaman genetik yang tinggi akan cenderung menghasilkan lebih banyak jenis keturunan, di mana beberapa dari mereka mungkin menjadi varian yang paling cocok. Sebaliknya, spesies yang memiliki keragaman genetik sedikit atau tidak akan menghasilkan keturunan yang secara genetik sama dan karena itu mungkin akan rentan terhadap penyakit atau masalah yang sama dengan orang tua mereka. Oleh karena itu, sedikit atau kurangnya keragaman genetik mengurangi kebugaran biologis dan meningkatkan kemungkinan spesies punah .

BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh adanya keragaman variasi pada tumbuhan yang diwakilkan oleh kacang kedelai dan biji jagung. Adapun ciri yang diamati meliputi warna biji, bentuk biji, dan tinggi biji. Warna dan bentuk biji merupakan variasi bersifat kualitatif sedangkan tinggi biji bersifat kuantitatif. Hasil analisis menggunakan perhitungan nilai varian menunjukkan pada biji jagung adalah S2 warna  = 20 , bentuk biji jagug S2 = 20 dan tinggi biji jagung adalah S2=14.  . Sementara untuk mengamati keragaman variasi pada manusia diwakilkan oleh Mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2011 yang berjumlah 27 orang. Ciri yang diamati meliputi bentuk lobus telinga, bentuk tepi rambut, ada tidaknya belahan dagu, ada tidaknya lesung pipi dan ada tidaknya jari rambut. Diperoleh adanya keragaman variasi pula pada pengamatan manusia dimana  sifat resesif terdapat pada golongan 42,40,51 dan 54 semenatara untuk sifat dominan terdapat pada golongan 61. Jadi keragaman dapat diamati dari fenotip yang muncul pada suatu mahluk hidup.
Pada pengamatan panjang telapak kaki juga memiliki hasil yang berbeda-beda menandakan individu tersebut memiliki sifat yang unik. Adanya perbedaan tersebut menandakan bahwa setiap individu memiliki keragaman.  Dengan nilai S2 adalah 1,5902.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.Keanekaragaman variasi. http://www.wikipedia.com/keragaman-variasi.html 
Campbell NA, dkk. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Erlangga. Yatim, Wildan. 1986. Genetika. Bandung: Tarsito
Suryati,Dotti.20011. Penuntun Praktikm Genetika Dasar. Bengkulu:
           Lab.Agronomi Universitas Bengkulu.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R.. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar