asalamualaikum gyus...
hari ini tanggal 6 juni 2015, puasa ke tiga di bulan ramadhan, bagaimana puasa kawan-kawan, semoga lancar yaa...
Sabtu, 20 Juni 2015
Jumat, 19 Juni 2015
desain penelitian "PEMBUATAN MEDIA FILM PADA SUB MATERI PENCEMARAN AIR KELAS VII SMP DARI HASIL PENELITIAN KUALITAS AIR DI PERAIRAN SUNGAI LANDAK KECAMATAN NGABANG"

Satuan
Pendidikan : SMP
Kelas : VII
Kompetensi Dasar
|
Materi
Pokok/Pembelajaran
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
||
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
||||||
7.4
mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan untuk mengatasi pencemaran
dan kerusakan lingkungan
|
Pencemaran dan
kerusakan lingkungan hubungannya dengan aktifitas manusia
|
o Studi perpustakaan untuk
merumuskan konsep kerusakaan lingkungan dan pencemaraan
o Melihat gambar dan/atau
tayangan tentang aktifitas manusia yang dapat menimbulkan kerusakaan dan
pencemaraan lingkungan
o Merumuskaan tingkat pencemaran
dan kerusakaan lingkungan hubungannya dengan derajat aktifitas manusia
|
o Menjelaskan pengaruh
pencemaraan air, udara, dan tanah kaitannya dengan aktifitas manusia dan
upaya mengatasinya
o Mengusulkan cara penanggulangan
pencemaraan dan kerusakaan lingkungan
|
Tes tertulis
Penugasa
|
Uraian
Tugas rumah
|
Kemukakan upaya
yang harus dilakukan agar pencemaran terhadap air sumur dapat ditekan
serendah-rendahnya
Buatlah suatu
artikel untuk menanggulangi pencemaraan lingkungan, silahkan memilih
topiknya, dapat berkaitan dengan pencemaran tanah, udara dan air.
|
4x40
|
Buku siswa, buku
acuan, film, gambar LKS
|
Kamis, 18 Juni 2015
Sabtu, 14 Maret 2015
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 3
PEMELIHARAAN DAN SIKLUS HIDUP DROSOPHILA MELANOGASTER

Di Susun oleh:
RIA ANDARINI
F16111006
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan
Biologi
Universitas
Tanjungpura
Pontianak
2013
PEMELIHARAAN DAN SIKLUS HIDUP DROSOPHILA MELANOGASTER
ABSTRAK
Praktikum ini bertujuan untuk
mengamati siklus hidup Drosophila, membedakan seks pada Drosophila, serta membuat biakan untuk pemeliharaan Drosophila. Pada praktikum ini menggunakan alat berupa
mikroskop stereo, kuas kecil, botol biakan, selang plastik, sumbat botol dari
busa, kertas pupasi, blender dan timbangan . Adapun bahan yang digunakan yaitu
pisang matang, eter, tape singkong, gula merah dan yeast. Pisang matang
digunakan sebagai medium untuk penangkaran Drosophila sedangkan tape singkong, gula merah dan
yeast digunakan sebagai medium pada pembiakan dan pemeliharaan Drosophila, dimana tape singkong dan gula merah
berfungsi sebagai sumber
karbohidrat bagi Drosophila
sementara yeast berfungsi untuk
mengembangkan adonan medium agar lebih padat dan homogen. Pada pembiakan dan pemeliharaan Drosophila melanogaster dibuat kertas pupasi yang bertujuan sebagai
tempat perlekatan pupa agar mudah
diamati. Dari pengamatan dapat terlihat
bahwa siklus hidup Drosophila
melanogaster melalui 4 fase yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Fase telur
berlangsung lebih kurang 24 jam dan terlihat telur yang berbentuk oval, fase
larva ditandai dengan bentuk berwarna putih dan bersegmen, sedangkan fase pupa memiliki
kutikula yang keras dan berwarna gelap, dan selanjutnya fase imago mulai
terbentuk Drosophila melanogaster
dewasa. Selain itu pada pengamatan untuk membedakan Drosophila melanogaster
jantan dan betina dengan bantuan mikroskop, terlihat beberapa perbedaan
diantaranya ukuran tubuh betina yang lebih besar daripada jantan, ujung abdomen
betina yang lebih runcing dibandingkan jantan, segmen abdomen betina yang lebih
banyak yaitu 7 segmen sedangkan pada jantan hanya 5 segmen, tungkai depan pada
betina tidak terdapat sex comb sedangkan pada jantan ada, dan warna tubuh
betina pada bagian belakang lebih terang dibandingkan pada jantan.
Kata
kunci : Drosophila melanogaster, Siklus Hidup,
Seks Drosophila, Pemeliharaan Drosophila
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sejak dulu lalat buah atau dikenal dengan nama Drosophila melanogaster banyak digunakan dalam penelitian Genetika
karena lalat ini mudah dipelihara pada medium makanan yang sederhana. Selain
itu, lalat buah juga mudah didapatkan di alam bebas. Dan biasanya berkerumun
pada buah-buahan yang ranum karena makanannya berupa jamur yang tumbuh pada
buah.
Untuk melakukan suatu penelitian tentang lalat buah dibutuhkan sebuah
medium yang cocok untuk keadaan alaminya. Sebelumnya telah pernah dilakukan
penelitian mengenai medium pemeliharaan lalat buah. Medium yang mula-mula
dipergunakan ialah campuran antara pisang ambon dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6:1. Namun seiring dengan waktu ditemukan kelemahan dari medium
tersebut. Ternyata kualitas pisang dan tape tidak pernah seragam. Sehingga
dilakukanlah penelitian-penelitian baru.
Pentingnya pembuatan medium Drosophila
melanogaster ialah sebagai tempat atau medium untuk pemeliharaan lalat buah
ketika melakukan percobaan Genetika. Misalnya untuk mengetahui siklus hidup Drosophila melanogaster dibutuhkan suatu
medium agar dapat mengamati setiap fase perkembangan Drosophilla melanogaster. Dari uraian di atas maka
dianggap perlu melakukan percobaan mengenai pembuatan medium pemeliharaan lalat
buah yang sesuai dengan perbandingan komposisi tertentu.
B.
Tujuan
Percobaan
1. Mengetahui siklus hidup Drosophilla
2. Membedakan sek pada Drosophilla
3. Membuat biakan untuk pemeliharaan Drosophilla
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lalat buah adalah serangga yang
mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dangenerasi yang baru dapat dikembangkan setiap dua minggu. Karasteristik ini menunjukkan lalat buah organisme yang
cocok sekali untuk kajian-kajiangenetik (Campbell, 2002).
Kebanyakan penemuan di bidang genetika didapatkan melalui
penelitian dengan menggunakan lalat tersebut sebagai bahan (Suryo,2004).
Pilihan ini tepat sekali karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu
populasi yang besar dapat dipelihara dalam laboratorium. Kedua, daur hidup
sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat dihasilkan satu generasi dewasa yang baru.
Ketiga, lalat ini sangat subur yang betina dapat menghasilkan
ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek itu (Kimball, 2001).
Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila
melanogaster (Borror, 1992):
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Diptera
Famili
: Drosophilidae
Genus
: Drosophila
Spesies
: Drosophila melanogaster
Selain itu, Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam
sub ordo Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar
3, mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam seri Acaliptrata yaitu imago
menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa (Wheeler, 1981).
Adapun ciri umum lain dari Drosophila
melanogaster diantaranya:
1) Warna tubuh kuning kecoklatan dengan
cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.
2) Berukuran kecil, antara 3-5 mm.
3) Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai
dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya.
4) Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu,
memiliki 7-12 percabangan.
5) Crossvein posterior umumnya lurus,
tidak melengkung.
6) Mata majemuk berbentuk bulat agak
ellips dan berwana merah.
7) Terdapat mata oceli pada bagian atas
kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding mata majemuk. Kepala berbentuk
elips.
8) Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar
putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam.
9) Sayap panjang, berwarna transparan, dan
posisi bermula dari thorax (Mutiara,2012).
Untuk membedakan Drosophila
melanogaster jantan dan betina yaitu sebagai berikut :
Jantan
|
Betina
|
1. Ukuran tubuh lebih kecil dari betina
|
1. Ukuran tubuh lebih besar dari jantan
|
2. Sayap lebih pendek dari sayap betina
|
2. Sayap lebih panjang dari sayap jantan
|
3. Terdapat sisir kelamin (sex comb)
|
3. Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb)
|
4. Ujung abdomen tumpul dan lebih hitam
|
4. Ujung abdomen runcing
|
(Zarzen, 2008)
Metamorfosis
pada Drosophila termasuk metamorfosis
sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar
III – pupa – imago. Perkembangan dimulai segera setelah terjadi
fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam
telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan
ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva
tidak berhenti-berhenti untuk makan. Periode kedua adalah periode setelah
menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi
tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada
sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat
dewasa. Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan
biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada
hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai
betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam
10 hari (Silvia, 2003).
Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan,
yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu
selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat
dua tangkai tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur
tersebut (Borror, 1992).
Larva Drosophila
berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut
berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior (Silvia, 2003).
BAB III
METEDEOLOGI
A.
Alat
dan bahan
Alat : mikroskop stereo , kuas
kecil, botol biakan, selang plastik, sumbat botol dari busa, kertas pupasi ,
belender, timbangan
Bahan : Pisang masak, eter, tape
singkong, gula merah , vermifan.
B.
Cara
kerja
1.
Pemeliharaan
Drosophila melanagaster
Cucilah botol selai menggunakan sabung hingga bersih dan keringanginkan.
Selanjutnya buatlah tutup botol dari busa sehinggamenghalangi lalat keluar dari
dalam botol. Buat medium hidup lalatdengan cara :Timbanglah pisang tape
singkong; gula merah dengan perbandingan 7 : 2 : 1 (dalam gram). Haluskan
pisang dan tapemenggunakan blender, tambah air secukupnya, lalu tuangkan
kedalam panic. Masak bahan yang telah dihaluskan dan tambahkandengan potongan
gula merah selama ± 1 jam sambil diaduk.Masukkan medium ke dalam botol. Tutup
botol biakan denganspons. Dinginkan hingga suam-suam kuku, kemudian
tambahkanragi ± 7 butir dan kertas pupasi, kemudian tutup kembali denganspons.
Gantilah medium Dorsophila melanogaster setiap 14 hari sekalisupaya
hasil yang diperoleh maksimum. Jika tidak bisa, maka palingtidak Anda
menggantinya setiap 1 bulan sekali.
Dorsophilamelanogaster pada medium yang selalu Anda ganti ini
disebut sebagai stok Dorsophila
melanogaster.
2. Menangkar Dorsophila melanogaster
Sediakan buah pisang yang telah matang, letakkan selama beberapa saat.
Tangkaplah Dorsophila melanogaster
yang mendatangi buahtersebut menggunakan bantuan plastik, dan pindahkan segera
ke dalam botol yang telah disiapkan untuk penangkaran Dorsophila melanogaster menggunakan
pipa plastik yang dapat dibuat dengan cara:
Siapkan pipa plastic dengan diameter 1 cm dan 2 cm. potongdengan ukuran 5
cm. selipkan kain kasa pada salah satu ujung pipa plastic 1 cm dan
kemudian dorong hingga masuk ke potongan pipa 2 cm kira-kira setengah
panjang pipa.
3.
Mengecek
Perbedaan Jantan dan Betina dibawah mikroskop
Hisaplah Dorsophila melanogaster menggunakan pipet yang telahdibuat.
Masukkan ke dalam cawan petri yang telah diberi kapas mengandung eter. Diamkan
beberapa saat hingga tampak Dorsophila melanogaster telah
pingsan. Ambillah Dorsophila melanogaster menggunakan kuas, dan letakkan
di atas petri dish. Amati cirri-ciri Dorsophila melanogaster dengan
menggunakan kaca pembesar.Bedakan jantan dan betina berdasarkan tabel. Lalu
gambarlah hasil pengamatan Anda. Lakukan dengan cepat sebelumDorsophila melanogaster
terbang. Sedot kembali Dorsophila melanogaster kedalam botol
pemeliharaan.
4. Mengamati siklus Hidup Dorsophila melanogaster
Amati Dorsophila
melanogaster yang dibiakkan selama setiap harisetiap hari untuk melihat
siklus hidup Dorsophila melanogaster Catat hasil pengamatan Anda beserta
gambar fase-fase hidup Dorsophila melanogaster pada hari keberapa dan
berapa lama siklus tersebut berlangsung.
Jantan
|
Betina
|
1. Ukuran tubuh lebih kecil dari betina
|
1. Ukuran
tubuh lebih besar dari jantan
|
2. Sayap lebih pendek dari sayap betina
|
2. Sayap
lebih panjang dari sayap jantan
|
3. Terdapat sisir kelamin (sex comb)
|
3. Tidak
terdapat sisir kelamin (sex comb)
|
4. Ujung abdomen tumpul dan lebih hitam
|
4. Ujung
abdomen runcing
|
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1.
Pengamatan
Drosophilla melangaster
Hari dan tanggal
|
Perlakuan dan
pengamatan
|
Rabu, 28
oktober 2013
Kamis ,
29 oktober 2013
Sabtu ,
31 oktober 2013
Minggu, 1
november 2013
Senin, 2
november 2013
Selasa ,
3 november 2013
Rabu , 4
november 2013
Kamis, 5
november 2013
Jumat, 6
november 2013
Sabtu , 7
november 2013
Minggu ,
8 november 2013
Senin , 9
november 2013c
Selasa ,
10 november 2013
Rabu , 11
november 2013
|
penyimpanan
pisang kedalam botol selai
Sudah ada
drosophilla melangaster yang masuk
pada botol selai
Menangkar
drosophilla melangaster
Medium
penangkaran terliat seperti rongga
Ujung
abdomen Drosophilla melangaster
berwana putih
Ujung
abdomen Drosophila melangaster
semakin besar dan berwarna putih dan telur di dinding botol
Mulai ada
pupa pada dinding botol
Larva
bertambah dan Drosophilla yang
hidup tinggal 7 ekor
Larva
berkembang menjadi pupa, namun ada beberapa masih menjadi pupa.namun ada
beberapa masih seperti telur.
Pupa
bertambah banyak
Pupa
berkembang menjadi Drosophilla
Jumlah
Drosophilla melangaster bertabah
Tidak ada
telur lagi, semua telah menjadi Drosophilla
melangaster
Drosophilla melangaster bertambah banyak dan media
semakin berkurang.
|
2. Gambar Drosophila
melanogaster jantan dan betina

3.
Tabel
perbedaan seks pada Drosophila melanogaster
Ciri pembeda
|
Jantan
|
Betina
|
Ukuran tubuh
|
Lebih kecil
|
Lebih besar
|
Warna tubuh
|
Bagian belakang lebih gelap
|
Bagian belakang lebih terang
|
Panjang sayap
|
Lebih pendek
|
Lebih panjang
|
Ujung abdomen
|
Tumpul
|
Lancip
|
Jumlah segmen abdomen
|
5 segmen abdomen
|
7 segmen abdomen
|
PEMBAHASAN
Pada praktikum
ini, objek yang digunakan adalah lalat buah (Drosophila melanogaster) karena mudah diperoleh, mudah dipelihara, mudah
diamati, dapat berkembang biak dengan cepat, serta menghasilkan keturunan dalam
jumlah besar pada setiap masa reproduksi. Dalam hal ini dilakukan pembiakan
terhadap Drosophila dengan tujuan
untuk mengetahui siklus hidupnya. Drosophila
ini dibiakkan dengan media pisang, tape singkong dan gula merah dengan
perbandingan 7:2:1. Fungsi tape singkong dan gula merah dalam medium ini adalah
sebagai sumber karbohidrat bagi Drosophila.
Sedangkan vermifan berguna untuk
mengembangkan adonan medium agar lebih padat dan homogen. Selain itu, enzim
yang terdapat pada ragi akan bereaksi dengan karbohidrat sehingga banyak
menghasilkan CO2. Pada botol penangkaran harus diberikan kertas
pupasi karena kertas pupasi tersebut berfungsi sebagai tempat perlekatan pupa
agar mudah diamati.
Dalam pengamatan
siklus hidup Drosophila ini terdapat
beberapa fase yaitu:
1. Telur
Pada pengamatan Drosophila yang ditangkar menghasilkan
telur. Berbentuk oval, memiliki
struktur seperti kait yang berfungsi sebagai pengapung untuk mencegah agar
tidak tenggelam ke dalam makanan yang berbentuk agak encer. Dapat dilihat
dengan mata telanjang. Tahap telur
berlangsung selama lebih kurang 24 jam.
2. Larva
Larva berwarna
putih dan bersegmen. Mulut
berwarna hitam dan bertaring. Larva
hidup di dalam makanan dan aktivitas makannya sangat tinggi. Pada tahap larva terjadi dua kali pergantian
kulit, dan periode di antara masa pergantian kulit dinamakan stadium instar.
Dengan demikian, dikenal tiga stadium instar, yaitu sebelum pergantian kulit
yang pertama, antara kedua masa pergantian kulit, dan setelah pergantian yang
kedua. Di akhir stadium instar ketiga, larva keluar dari media makanan menuju
ke tempat yang lebih kering untuk berkembang menjadi pupa. Secara keseluruhan tahap larva memakan waktu 4 hari.
3. Pupa
Pupa
memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap. Tahap pupa berlangsung sekitar 4 hari.
4. Imago
Lalat
dewasa yang baru keluar dari pupa sayapnya belum mengembang , tubuhnya berwarna
bening. Keadaan ini akan berubah dalam
beberapa jam. Untuk mencapai tahap imago diperlukan waktu selama 7 hari.
Setelah
melewati fase-fase tersebut menunjukkan bahwa lalat buah tersebut telah
melakukan metmorfosis secara sempurna.
Dalam
pengamatan Drosophila ini dilakukan pengulangan
percobaan untuk melihat siklus hidup dari Drosophila melanogaster yang pada percobaan I gagal karena Drosophilanya mati semua.
Perbedaan mendasar antara lalat
betina dan jantan yaitu lalat betina mencapai umur matang kelamin dalam waktu
12 hingga 18 jam, dan dapat bertahan hidup selama lebih kurang 26 hari. Ukuran
tubuhnya lebih besar daripada lalat jantan. Pada bagian belakang tubuh
lalat betina berwarna lebih terang daripada lalat
jantan. Sementara itu, pada bagian kaki
lalat jantan terdapat struktur yang dinamakan sisir kelamin (sex comb). Lalat betina tidak memiliki struktur
ini. Selain itu, pada ujung abdomen pada
jantan terdapat bintik hitam yang tidak
dimiliki oleh lalat betina.
Gambar
perbedaan Drosophila melanogaster betina dan jantan

BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan dalam upaya pembiakan dan pemeliharaan Drosophila melanogaster, dapat terlihat fase-fase yang dilewati Drosophila melanogaster dalam siklus hidupnya. Dimana terdiri atas 4 fase yaitu telur,
larva, pupa, dan imago. Pada fase telur, terlihat adanya telur Drosophila yang berbentuk
oval yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Fase telur berlangsung lebih kurang 24 jam. Selanjutnya memasuki fase larva yang berwarna putih dan
bersegmen. Mulut berwarna hitam dan bertaring. Fase larva berlangsung sekitar 4
hari. Selanjutnya memasuki fase pupa
yang memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap. Fase ini berlangsung
sekitar 4 hari. Selanjutnya barulah memasuki fase akhir yaitu fase imago yang
telah membentuk lalat dewasa. Dalam pengamatan ini menggunakan media pisang,
tape singkong, gula merah, dan yeast. Pisang digunakan untuk penangkarannya.
Sementara pada proses pembiakan digunakan tape singkong dan gula merah sebagai
sumber karbohidrat bagi Drosophila dan yeast atau ragi berguna untuk mengembangkan adonan medium agar lebih
padat dan homogen. Selain itu perlu adanya kertas pupasi sebagai tempat
perlekatan pupa agar mudah diamati.
Untuk melihat perbedaan Drosophila melanogaster jantan dan betina
dengan menggunakan bantuan mikroskop. Adapun yang dapat diamati yaitu ukuran
tubuh dimana betina lebih besar dibandingkan jantan, ujung abdomen dimana pada
betina runcing dan pada jantan tumpul, jumlah segmen abdomen dimana pada betina
ada 7 segmen sedangkan pada jantan hanya 5 segmen dan tungkai depan pada betina
tidak ada sex comb sementara pada jantan terdapat sex comb.
REFERENSI
Ashburner, Michael. 1989. Drosophila, A Laboratory Handbook. USA
:Coldspring Harbor Laboratory Press.
Borror.J.D,Triplehorn. 1992. Pengenalan Pengajaran Serangga.
Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada Press.
Campbell, N.A.
2002. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kimball, J.W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Shorrocks, B. 1972. Drosophila.
London: Ginn & Company Limited.
Silvia, Triana. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Formaldehida
Terhadap Perkembangan Larva Drosophila. Bandung : Jurusan Biologi
Universitas Padjdjaran.
Wheeler, MR. 1981. The Drosophilidae: a taxonomic overview. In: The
genetics and biology of Drosophila (Ashburner M, Carson HL and Thompson JN Jr,
eds). New York: Academic Press
Langganan:
Postingan (Atom)