Sabtu, 20 Juni 2015

------

asalamualaikum gyus...
 hari ini tanggal 6 juni 2015, puasa ke tiga di bulan ramadhan, bagaimana puasa kawan-kawan, semoga lancar yaa...

Jumat, 19 Juni 2015

desain penelitian "PEMBUATAN MEDIA FILM PADA SUB MATERI PENCEMARAN AIR KELAS VII SMP DARI HASIL PENELITIAN KUALITAS AIR DI PERAIRAN SUNGAI LANDAK KECAMATAN NGABANG"



Text Box: LAMPIRAN 9SILABUS KTSP MATA PELAJARAN IPA-BIOLOGI
Satuan Pendidikan       : SMP
Kelas                           : VII
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
7.4 mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
Pencemaran dan kerusakan lingkungan hubungannya dengan aktifitas manusia
o  Studi perpustakaan untuk merumuskan konsep kerusakaan lingkungan dan pencemaraan
o  Melihat gambar dan/atau tayangan tentang aktifitas manusia yang dapat menimbulkan kerusakaan dan pencemaraan lingkungan
o  Merumuskaan tingkat pencemaran dan kerusakaan lingkungan hubungannya dengan derajat aktifitas manusia
o  Menjelaskan pengaruh pencemaraan air, udara, dan tanah kaitannya dengan aktifitas manusia dan upaya mengatasinya
o  Mengusulkan cara penanggulangan pencemaraan dan kerusakaan lingkungan
Tes tertulis









Penugasa 
Uraian










Tugas rumah
Kemukakan upaya yang harus dilakukan agar pencemaran terhadap air sumur dapat ditekan serendah-rendahnya

Buatlah suatu artikel untuk menanggulangi pencemaraan lingkungan, silahkan memilih topiknya, dapat berkaitan dengan pencemaran tanah, udara dan air.
4x40
Buku siswa, buku acuan, film, gambar LKS

Sabtu, 14 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 3



PEMELIHARAAN DAN SIKLUS HIDUP DROSOPHILA MELANOGASTER

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCpJ0gWmHfYBFAKCb7uuP6lGPs7_6EiS_svuwAeSiuLb55Q_EOUd6aWNRJ4EVaDWQ46py8iUNyowY1HDJCqoX3AYN__CE2FrK2RozXlUjKGmTJwIXOjnoBgTZpYOlc8ovNMQG1lqHU7Ng/s1600/logo+untan.jpg

Di Susun oleh:
RIA ANDARINI
F16111006

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Biologi
Universitas Tanjungpura
Pontianak
2013




PEMELIHARAAN DAN SIKLUS HIDUP DROSOPHILA MELANOGASTER

ABSTRAK
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati siklus hidup Drosophila, membedakan seks pada Drosophila, serta membuat biakan untuk pemeliharaan Drosophila. Pada praktikum ini menggunakan alat berupa mikroskop stereo, kuas kecil, botol biakan, selang plastik, sumbat botol dari busa, kertas pupasi, blender dan timbangan . Adapun bahan yang digunakan yaitu pisang matang, eter, tape singkong, gula merah dan yeast. Pisang matang digunakan sebagai medium untuk penangkaran Drosophila sedangkan tape singkong, gula merah dan yeast digunakan sebagai medium pada pembiakan dan pemeliharaan Drosophila, dimana tape singkong dan gula merah berfungsi sebagai sumber karbohidrat bagi Drosophila sementara yeast  berfungsi untuk mengembangkan adonan medium agar lebih padat dan homogen. Pada pembiakan dan pemeliharaan Drosophila melanogaster dibuat kertas pupasi yang bertujuan sebagai tempat perlekatan  pupa agar mudah diamati. Dari pengamatan dapat terlihat bahwa siklus hidup Drosophila melanogaster melalui 4 fase yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Fase telur berlangsung lebih kurang 24 jam dan terlihat telur yang berbentuk oval, fase larva ditandai dengan bentuk berwarna putih dan bersegmen, sedangkan fase pupa memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap, dan selanjutnya fase imago mulai terbentuk Drosophila melanogaster dewasa. Selain itu pada pengamatan untuk membedakan Drosophila melanogaster jantan dan betina dengan bantuan mikroskop, terlihat beberapa perbedaan diantaranya ukuran tubuh betina yang lebih besar daripada jantan, ujung abdomen betina yang lebih runcing dibandingkan jantan, segmen abdomen betina yang lebih banyak yaitu 7 segmen sedangkan pada jantan hanya 5 segmen, tungkai depan pada betina tidak terdapat sex comb sedangkan pada jantan ada, dan warna tubuh betina pada bagian belakang lebih terang dibandingkan pada jantan.

Kata kunci : Drosophila melanogaster, Siklus Hidup, Seks Drosophila, Pemeliharaan Drosophila

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Sejak dulu lalat buah atau dikenal dengan nama Drosophila melanogaster banyak digunakan dalam penelitian Genetika karena lalat ini mudah dipelihara pada medium makanan yang sederhana. Selain itu, lalat buah juga mudah didapatkan di alam bebas. Dan biasanya berkerumun pada buah-buahan yang ranum karena makanannya berupa jamur yang tumbuh pada buah.
Untuk melakukan suatu penelitian tentang lalat buah dibutuhkan sebuah medium yang cocok untuk keadaan alaminya. Sebelumnya telah pernah dilakukan penelitian mengenai medium pemeliharaan lalat buah. Medium yang mula-mula dipergunakan ialah campuran antara pisang ambon dan tape ketela pohon dengan perbandingan 6:1. Namun seiring dengan waktu ditemukan kelemahan dari medium tersebut. Ternyata kualitas pisang dan tape tidak pernah seragam. Sehingga dilakukanlah penelitian-penelitian baru.
Pentingnya pembuatan medium Drosophila melanogaster ialah sebagai tempat atau medium untuk pemeliharaan lalat buah ketika melakukan percobaan Genetika. Misalnya untuk mengetahui siklus hidup Drosophila melanogaster dibutuhkan suatu medium agar dapat mengamati setiap fase perkembangan Drosophilla melanogaster. Dari uraian di atas maka dianggap perlu melakukan percobaan mengenai pembuatan medium pemeliharaan lalat buah yang sesuai dengan perbandingan komposisi tertentu.

B.     Tujuan Percobaan
1.      Mengetahui siklus hidup Drosophilla
2.      Membedakan sek pada Drosophilla
3.      Membuat biakan untuk pemeliharaan Drosophilla


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

 Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dangenerasi yang baru dapat dikembangkan setiap dua minggu. Karasteristik ini menunjukkan lalat buah organisme yang cocok sekali untuk kajian-kajiangenetik (Campbell, 2002).
Kebanyakan penemuan di bidang genetika didapatkan melalui penelitian dengan menggunakan lalat tersebut sebagai bahan (Suryo,2004). Pilihan ini tepat sekali karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat dihasilkan satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat  subur yang betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek itu (Kimball, 2001).
Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror, 1992):
Kingdom        : Animalia
Phyllum          : Arthropoda
Kelas               : Insecta
Ordo               : Diptera
Famili             : Drosophilidae
Genus             : Drosophila
Spesies            : Drosophila melanogaster
Selain itu, Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam sub ordo Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam seri Acaliptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa (Wheeler, 1981).
Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya:
1)   Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.
2)   Berukuran kecil, antara 3-5 mm.
3)   Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya.
4)   Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
5)   Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung.
6)   Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
7)   Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding mata majemuk. Kepala berbentuk elips.
8)   Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam.
9)   Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax (Mutiara,2012).

Untuk membedakan Drosophila melanogaster jantan dan betina yaitu sebagai berikut :
Jantan
Betina
1. Ukuran tubuh lebih kecil dari betina
1. Ukuran tubuh lebih besar dari jantan
2. Sayap lebih pendek dari sayap betina
2. Sayap lebih panjang dari sayap jantan
3. Terdapat sisir kelamin (sex comb)
3. Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb)
4. Ujung abdomen tumpul dan lebih hitam
4. Ujung abdomen runcing
(Zarzen, 2008)
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago.  Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan. Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa. Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari (Silvia, 2003).
Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut (Borror, 1992).
Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior (Silvia, 2003).

BAB III
METEDEOLOGI

A.     Alat dan bahan
Alat : mikroskop stereo , kuas kecil, botol biakan, selang plastik, sumbat botol dari busa, kertas pupasi , belender, timbangan
Bahan : Pisang masak, eter, tape singkong, gula merah , vermifan.
B.     Cara kerja
1.      Pemeliharaan Drosophila melanagaster
Cucilah botol selai menggunakan sabung hingga bersih dan keringanginkan. Selanjutnya buatlah tutup botol dari busa sehinggamenghalangi lalat keluar dari dalam botol. Buat medium hidup lalatdengan cara :Timbanglah pisang tape singkong; gula merah dengan perbandingan 7 : 2 : 1 (dalam gram). Haluskan pisang dan tapemenggunakan blender, tambah air secukupnya, lalu tuangkan kedalam panic. Masak bahan yang telah dihaluskan dan tambahkandengan potongan gula merah selama ± 1 jam sambil diaduk.Masukkan medium ke dalam botol. Tutup botol biakan denganspons. Dinginkan hingga suam-suam kuku, kemudian tambahkanragi ± 7 butir dan kertas pupasi, kemudian tutup kembali denganspons.
Gantilah medium Dorsophila melanogaster  setiap 14 hari sekalisupaya hasil yang diperoleh maksimum. Jika tidak bisa, maka palingtidak Anda menggantinya setiap 1 bulan sekali.
 Dorsophilamelanogaster pada medium yang selalu Anda ganti ini disebut sebagai stok Dorsophila melanogaster.



2.      Menangkar Dorsophila melanogaster 
Sediakan buah pisang yang telah matang, letakkan selama beberapa saat. Tangkaplah  Dorsophila melanogaster  yang mendatangi buahtersebut menggunakan bantuan plastik, dan pindahkan segera ke dalam botol yang telah disiapkan untuk penangkaran Dorsophila melanogaster menggunakan pipa plastik yang dapat dibuat dengan cara:
Siapkan pipa plastic dengan diameter 1 cm dan 2 cm. potongdengan ukuran 5 cm. selipkan kain kasa pada salah satu ujung  pipa plastic 1 cm dan kemudian dorong hingga masuk ke potongan pipa 2 cm kira-kira setengah panjang pipa.

3.      Mengecek Perbedaan Jantan dan Betina dibawah mikroskop
Hisaplah Dorsophila melanogaster menggunakan pipet yang telahdibuat. Masukkan ke dalam cawan petri yang telah diberi kapas mengandung eter. Diamkan beberapa saat hingga tampak  Dorsophila melanogaster  telah pingsan. Ambillah Dorsophila melanogaster menggunakan kuas, dan letakkan di atas petri dish. Amati cirri-ciri Dorsophila melanogaster dengan menggunakan kaca pembesar.Bedakan jantan dan betina berdasarkan tabel. Lalu gambarlah hasil pengamatan Anda. Lakukan dengan cepat sebelumDorsophila melanogaster  terbang. Sedot kembali Dorsophila melanogaster kedalam botol pemeliharaan.

4.      Mengamati siklus Hidup Dorsophila melanogaster 
Amati Dorsophila melanogaster yang dibiakkan selama setiap harisetiap hari untuk melihat siklus hidup Dorsophila melanogaster Catat hasil pengamatan Anda beserta gambar fase-fase hidup Dorsophila melanogaster pada hari keberapa dan berapa lama siklus tersebut berlangsung.
Jantan
Betina
1. Ukuran tubuh lebih kecil dari betina
1. Ukuran tubuh lebih besar dari jantan
2. Sayap lebih pendek dari sayap betina
2. Sayap lebih panjang dari sayap jantan
3. Terdapat sisir kelamin (sex comb)
3. Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb)
4. Ujung abdomen tumpul dan lebih hitam
4. Ujung abdomen runcing





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.     Hasil
1.      Pengamatan Drosophilla melangaster
Hari dan tanggal
Perlakuan dan pengamatan
Rabu, 28 oktober 2013


Kamis , 29 oktober 2013

Sabtu , 31 oktober 2013

Minggu, 1 november 2013

Senin, 2 november 2013


Selasa , 3 november 2013



Rabu , 4 november 2013

Kamis, 5 november 2013



Jumat, 6 november 2013


Sabtu , 7 november 2013

Minggu , 8 november 2013

Senin , 9 november 2013c

Selasa , 10 november 2013

Rabu , 11 november 2013
penyimpanan pisang kedalam botol selai

Sudah ada drosophilla melangaster yang masuk pada botol selai

Menangkar drosophilla melangaster

Medium penangkaran terliat seperti rongga

Ujung abdomen Drosophilla melangaster berwana putih

Ujung abdomen Drosophila melangaster semakin besar dan berwarna putih dan telur di dinding botol

Mulai ada pupa pada dinding botol

Larva bertambah dan Drosophilla yang hidup tinggal 7 ekor

Larva berkembang menjadi pupa, namun ada beberapa masih menjadi pupa.namun ada beberapa masih seperti telur.

Pupa bertambah banyak

Pupa berkembang menjadi Drosophilla

Jumlah Drosophilla melangaster bertabah

Tidak ada telur lagi, semua telah menjadi Drosophilla melangaster

Drosophilla melangaster bertambah banyak dan media semakin berkurang.

2.      Gambar Drosophila melanogaster jantan dan betina
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJLcU0u4HIrnwbxEp3KYKUYB94E4TUinkTW3jSm6QyqtlVica0ca3jNfYzUy_aykTb1l1TaruO5KfrVdRLjZI8Z-4WEkdSYQ3mlvwK9B5Ptogf21ROEgToVAQthp-0ImSZu2XOcScIyl4/s320/jantanbetina2.jpg
3.      Tabel perbedaan seks pada Drosophila melanogaster
Ciri pembeda
Jantan
Betina
Ukuran tubuh
Lebih kecil
Lebih besar
Warna tubuh
Bagian belakang lebih gelap
Bagian belakang lebih terang
Panjang sayap
Lebih pendek
Lebih panjang
Ujung abdomen
Tumpul
Lancip
Jumlah segmen abdomen
5 segmen abdomen
7 segmen abdomen

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, objek yang digunakan adalah lalat buah (Drosophila melanogaster) karena mudah diperoleh, mudah dipelihara, mudah diamati, dapat berkembang biak dengan cepat, serta menghasilkan keturunan dalam jumlah besar pada setiap masa reproduksi. Dalam hal ini dilakukan pembiakan terhadap Drosophila dengan tujuan untuk mengetahui siklus hidupnya. Drosophila ini dibiakkan dengan media pisang, tape singkong dan gula merah dengan perbandingan 7:2:1. Fungsi tape singkong dan gula merah dalam medium ini adalah sebagai sumber karbohidrat bagi Drosophila. Sedangkan vermifan  berguna untuk mengembangkan adonan medium agar lebih padat dan homogen. Selain itu, enzim yang terdapat pada ragi akan bereaksi dengan karbohidrat sehingga banyak menghasilkan CO2. Pada botol penangkaran harus diberikan kertas pupasi karena kertas pupasi tersebut berfungsi sebagai tempat perlekatan pupa agar mudah diamati.
Dalam pengamatan siklus hidup Drosophila ini terdapat beberapa fase yaitu:
1. Telur
Pada pengamatan Drosophila yang ditangkar menghasilkan telur. Berbentuk oval, memiliki struktur seperti kait yang berfungsi sebagai pengapung untuk mencegah agar tidak tenggelam ke dalam makanan yang berbentuk agak encer. Dapat dilihat dengan mata telanjang.  Tahap telur berlangsung selama lebih kurang 24 jam.
2. Larva
Larva berwarna putih dan bersegmen.  Mulut berwarna hitam dan bertaring.  Larva hidup di dalam makanan dan aktivitas makannya sangat tinggi.  Pada tahap larva terjadi dua kali pergantian kulit, dan periode di antara masa pergantian kulit dinamakan stadium instar. Dengan demikian, dikenal tiga stadium instar, yaitu sebelum pergantian kulit yang pertama, antara kedua masa pergantian kulit, dan setelah pergantian yang kedua. Di akhir stadium instar ketiga, larva keluar dari media makanan menuju ke tempat yang lebih kering untuk berkembang menjadi pupa.  Secara keseluruhan tahap larva memakan waktu 4 hari.

3. Pupa
Pupa memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap.  Tahap pupa berlangsung sekitar 4 hari.

4. Imago
Lalat dewasa yang baru keluar dari pupa sayapnya belum mengembang , tubuhnya berwarna bening.  Keadaan ini akan berubah dalam beberapa jam. Untuk mencapai tahap imago diperlukan waktu selama 7 hari.
Setelah melewati fase-fase tersebut menunjukkan bahwa lalat buah tersebut telah melakukan metmorfosis secara sempurna.
Dalam pengamatan Drosophila ini dilakukan pengulangan percobaan untuk melihat siklus hidup dari Drosophila melanogaster yang pada percobaan I gagal karena Drosophilanya mati semua.
Perbedaan mendasar antara lalat betina dan jantan yaitu lalat betina mencapai umur matang kelamin dalam waktu 12 hingga 18 jam, dan dapat bertahan hidup selama lebih kurang 26 hari. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada lalat jantan.  Pada bagian belakang tubuh  lalat betina berwarna lebih terang daripada lalat jantan.  Sementara itu, pada bagian kaki lalat jantan terdapat struktur yang dinamakan sisir kelamin (sex comb). Lalat betina tidak memiliki struktur ini. Selain itu, pada ujung abdomen  pada jantan  terdapat bintik hitam yang tidak dimiliki oleh lalat betina.

Gambar perbedaan Drosophila melanogaster betina dan jantan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJLcU0u4HIrnwbxEp3KYKUYB94E4TUinkTW3jSm6QyqtlVica0ca3jNfYzUy_aykTb1l1TaruO5KfrVdRLjZI8Z-4WEkdSYQ3mlvwK9B5Ptogf21ROEgToVAQthp-0ImSZu2XOcScIyl4/s320/jantanbetina2.jpg




BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dalam upaya pembiakan dan pemeliharaan Drosophila melanogaster, dapat terlihat fase-fase yang dilewati Drosophila melanogaster dalam siklus hidupnya. Dimana terdiri atas 4 fase yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Pada fase telur, terlihat adanya telur Drosophila yang berbentuk oval yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Fase telur berlangsung lebih kurang 24 jam. Selanjutnya memasuki fase larva yang berwarna putih dan bersegmen. Mulut berwarna hitam dan bertaring. Fase larva berlangsung sekitar 4 hari. Selanjutnya memasuki fase  pupa yang memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap. Fase ini berlangsung sekitar 4 hari. Selanjutnya barulah memasuki fase akhir yaitu fase imago yang telah membentuk lalat dewasa. Dalam pengamatan ini menggunakan media pisang, tape singkong, gula merah, dan yeast. Pisang digunakan untuk penangkarannya. Sementara pada proses pembiakan digunakan tape singkong dan gula merah sebagai sumber karbohidrat bagi Drosophila dan  yeast atau ragi berguna untuk mengembangkan adonan medium agar lebih padat dan homogen. Selain itu perlu adanya kertas pupasi sebagai tempat perlekatan  pupa agar mudah diamati. Untuk melihat perbedaan Drosophila melanogaster jantan dan betina dengan menggunakan bantuan mikroskop. Adapun yang dapat diamati yaitu ukuran tubuh dimana betina lebih besar dibandingkan jantan, ujung abdomen dimana pada betina runcing dan pada jantan tumpul, jumlah segmen abdomen dimana pada betina ada 7 segmen sedangkan pada jantan hanya 5 segmen dan tungkai depan pada betina tidak ada sex comb sementara pada jantan terdapat sex comb.

REFERENSI

Ashburner, Michael. 1989. Drosophila, A Laboratory Handbook. USA :Coldspring Harbor Laboratory Press.
Borror.J.D,Triplehorn. 1992. Pengenalan Pengajaran Serangga. Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada Press.
Campbell, N.A. 2002. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Kimball, J.W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Shorrocks, B. 1972. Drosophila. London: Ginn & Company Limited.
Silvia, Triana. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Formaldehida Terhadap Perkembangan Larva Drosophila. Bandung : Jurusan Biologi Universitas Padjdjaran.
Wheeler, MR. 1981. The Drosophilidae: a taxonomic overview. In: The genetics and biology of Drosophila (Ashburner M, Carson HL and Thompson JN Jr, eds). New York: Academic Press